Resik Resik Kali Krisak Libatkan Relawan
WONOGIRI - Ratusan massa, Sabtu (27/8), ramai-ramai melakukan aksi resik-resik kali di aliran Kali Krisak, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Aksi ini sebagai upaya mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan sebagai kiat pengurangan risiko bencana banjir.
Aksi yang diprakarsai Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Wonogiri pimpinan dokter Bimo ini, melibatkan para relawan siaga bencana dari berbagai institusi. Juga didukung para personel dari Koramil dan Polsek Selogiri, aparat dari Kecamatan Selogiri, para pamong desa, ibu-ibu PKK dan warga masyarakat.
Bimo menyatakan, dalam sejarah peradaban, kehidupan manusia dimulai dari wilayah yang berdekatan dengan air, atau daerah yang berdekatan dengan aliran sungai. Air dalam jumlah yang terukur, dapat mendukung dan menjadi sumber kehidupan. ”Tapi ketika jumlahnya berlebihan, akan menjadi masalah, karena menimbulkan musibah terjadinya banjir,” jelasnya.
Kata Bimo, melalui aksi massa resik-resik kali yang dilakukan bersama seluruh elemen masyarakat ini, diharapkan mampu menjadi bagian dari upaya untuk mengurangi resiko bencana banjir. ”Sebab Kali Krisak ini beberapa tahun lalu, pernah meluap dan menimbulkan musibah banjir,” ujarnya.
Gerakan massa resik-resik kali ini, sebagai upaya implementasi dari penjabaran hasil sekolah sungai tingkat nasional di Klaten, yang diikuti relawan siaga bencana FPRB Wonogiri. ”Hasil dari mengikuti sekolah sungai tersebut, kini diaplikasikan di sini,” ujar Bimo. Bersamaan aksi massa ini, dibagikan kantong plastik untuk tempat sampah.
Lalu, disebarkan puluhan pamflet sebagai media kampanye cinta sungai. Bertuliskan seruan agar warga masyarakat membudayakan buang sampah di tempatnya, bukan di aliran kali, Selamatkan sungai dari sampah, Ayo kita selamatkan alir kali dari sampah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyerukan, agar warga masyarakat tidak menjadikan alir kali sebagai tempat membuang sampah.
”Budayakan membuang sampah di tempat yang telah disediakan, jangan sembarang membuang sampah ke aliran sungai, karena dapat memicu terjadinya pendangkalan dan banjir,” tegas Bambang Haryanto sembari mengajak pentingnya membentuk institusi komunitas cinta kali.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar