Adu Cepat Pasang Tenda Pengungsi,Bentuk Motivasi Anggota

SOLO – Sorakan yel-yel diteriakkan dengan sangat lantang oleh para peserta lomba Pemasangan Tenda Pengungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kamis (15/10). Beberapa saat kemudian para peserta berlari kecil di tengah lapangan kota Barat saat panas yang cukup terik. Dengan arahan pemimpin regu, mereka mulai bekerja dengan serius menyusun tiang-tiang besi untuk rangka tenda.
Nurjiyanto salah seorang leader BPBD Klaten memberikan instruksi pada sembilan anggotanya. Tak segan dia berteriak agar para anggotanya fokus di tengah cuaca terik yang cukup menyengat. Sambil membantu, dia memimpin anggota lain untuk menyusun besi satu per satu hingga tenda berdiri dengan kokoh.
”Ya, kita berusaha menjaga kekompakan satu tim. Termasuk memberikan semangat pada mereka yang tadi agak loyo. Sebab tadi ada sedikit kendala karena tekstur tanahnya agak keras. Berbeda dengan biasanya, kalau biasanya kami hanya menginjak saja, patok besi sudah terpancang kuat,” ujar Nurjiyanto yang juga sebagai wakil ketua Senkom Klaten seusai lomba, kemarin.
Namun dirinya menyatakan puas dan senang. Sebab dia bersama dengan kawan satu regu yang berasal dari Klaten puas dengan catatan waktu yang ditorehkan. Yaitu dengan waktu 17 menit 18 detik, akhirnya tenda bisa berdiri dengan kokoh dan kuat.
Kegiatan yang diadakan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah tersebut diadakan untuk memotivasi anggota BPBD di daerah pada kegiatan kebencanaan. Kepala Seksi (Kasi) Peralatan BPBD Jateng menegaskan kegiatan pemasangan tenda itu sangatlah penting. Supaya nantinya jika terjadi bencana, para anggota BPBD bisa siap dan tanggap dengan cepat.
”Tentunya bukan hanya kecepatan saja, namun dalam ketelitian pemasangan tenda juga harus bisa diperhatikan. Salah sedikit saja dalam memasang tenda bisa berakibat fatal bagi pengungsi yang akan menempati,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kegiatan tersebut penilaian dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kasubdit Penyimpanan dan Pemeliharaan Direktorat Peralatan BNPB Harun Sunarso mengatakan dalam perlombaan ini, penilaian diutamakan pada ketepatan, kecepatan, kekompakan, dan variasi tenda yang didirikan.
Di sisi lain, kegiatan itu untuk menilik kemampuan para anggota BPBD. Sebab tiap anggota, pastinya dibekali dengan kemampuan dasar untuk menggunakan peralatan. Mulai dari mendirikan tenda keluarga, tenda pengungsi, atau menggunakan water treatment portabel semua anggota diwajibkan bisa. Pasalnya, saat ini tiap kabupaten atau kota sudah diberikan fasilitas dan peralatan tersebut. ”Jika nantinya mereka tak bisa menggunakan justru sayang alatnya. Lagi pula kami juga rutin keliling setahun tiga kali untuk memberikan pelatihan di kabupaten atau kota,” tandasnya. (vit/edy)
radarsolo.