BPBD Klaten Rencanakan Desa Paseduluran Dalam Pengelolaan Pengungsian Erupsi Merapi
Klaten -- Belajar dari pengalaman letusan gunung merapi th 2010 yg mengakibatkan terjadinya pengungsian ratusan ribu jiwa dan tersebar di ratusan titik pengungsian,BPBD kab klt mulai merintis terwujudnya desa paseduluran dalam pengelolaan pengungsian erupsi merapi. Meskipun pada saat ini telah disiapkan 3 shelter pengungsian, tetapi kapasitasnya sangat terbatas, sehingga tidak mungkin bisa menampung pengungsian yg jumlahnya sampai ratusan ribu jiwa. Untuk itu,BPBD Klaten mulai merintis adanya kerjasama antar desa dalam pengelolaan pengungsian dalam bentuk desa paseduluran antara 13 desa di lereng merapi dengan beberapa desa di sekitar shelter.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, BPBD terus berkoordinasi bersama dengan desa-desa di lereng merapi dan desa desa yang siap menerima pengungsi manakala suatu saat terjadi pengungsian.
“ Secara prinsip semua kepala desa baik yang hendak mengungsi dan menerima pengungsi sepakat dan setuju,untuk mulai menata dan menerapkan konsep desa paseduluran jika sewaktu waktu harus dilakukan pengungsian",ujar Sri Winoto seusai rakor dengan kepala desa di kantor BPBD Klaten kamis pagi 5/7.
Sementara itu Hardono, perangkat desa Joho Prambanan mengaku siap Jika desa Joho di jadikan tempat pengungsian warga lereng Merapi.Adapun desa Joho memiliki beberapa bangunan dan fasilitas umum yang bisa di gunakan untuk pengungsian. Pihaknya juga mempunyai lahan yang bisa di gunakan sebagai tempat evakuasi ternak milik pengungsi.
BPBD Klaten
Tidak ada komentar