POLRES KLATEN, DAI KAMTIBMAS DAN FKUB GELAR SARASEHAN ANTI ISIS

Klaten – Mengantisipasi radikalisme, termasuk ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) di wilayah Kabupaten Klaten, Polres Klaten mengadakan sarasehan dengan Dai Kamtibmas, FKUB, tokoh agama serta unsur Muspida Kabupaten Klaten. upaya mengangkal atau mencegah adanya doktrin-doktrin radikal, Jumat, (10/4), di Aula Satyahaprabu Mapolres Klaten.

Sarasehan yang dimotori oleh Sat Binmas Polres Klaten tersebut, dihadiri sekitar 200 orang Dai Kamtibmas serta tokoh lintas agama Kabupaten Klaten. Dari unsur Muspida turut hadir Asisten I Bid. Pemerintahan Purwanto Anggono Cipto, Ketua MUI Kab. Klaten, KH. Hartoyo, Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Thomas Heru, Ketua Dai Kamtibmas Kab. Klaten KH. Syamsudin Assrofi, sedangkan dari Narasumber adalah Ustadz Jazir, seorang pakar lintas agama dari Yogyakarta.

Kapolres Klaten mengatakan, “Yang melatar belakangi kegiatan ini para pemandu umat beragama dapat secara dini mengetahui arah radikalisme, jika ditemukan atau berkembang di Klaten. Sehingga dapat diantisipasi segera oleh para peserta,” ungkapnya.

Adapun poin-poin dari sambutan Kapolres Klaten selaku penyelenggara antara lain :
1. Dai kamtibmas dan tokoh agama akan menjadi benteng untuk mencegah dan menanggulangi pengaruh ISI di Kabupaten Klaten.
2. Dai Kamtibmas berperan dalam permasalahan Kamtibmas, Polres Klaten akan mengoptimalkan segala sumber daya dan kekuatan untuk mencegah     gangguan kamtibmas di Kabupaten Klaten.
3. Secara kuantitas (jumlah) gangguan kamtibmas tinggi, namun secara kualitas rendah, kejadian paling banyak dilaporkan adalah penipuan dan penggelapan.
4. Dai Kamtibmas akan memberi informasi kejadian yang sering terjadi di masyarakat berkaitan dengan gangguan kamtibmas. Seusai sarasehan Dai Kamtibmas akan menjadi agen Humas Polres untuk umat.
5. Dai Kamtibmas akan menjadi mitra yang strategis bagi Polres Klaten dalam menaggulangi potensi konflik mengingat potensi konflik di Klaten masih tinggi.
6. Menjelang pilkada, Dai Kamtibmas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sebagai penggerak kedamaian, Dai Kamtibmas akan mengkritisi kelompok-kelompok yang berpotensi mengganggu kedamaian.

Ketua Dai Kamtibmas dan FKUB Kabupaten Klaten H.Syamsuddin Asyrofi, dalam forum tersebut menjelaskan, radikalisme dapat diketahui sebagaimana ajaran tersebut anti toleransi, menganggap pendapatnya benar, sikap revoluisoioner, cenderung menggunakan kekerasan, muncul pemahaman agama tertutup dan tekstual semata.

“Hal tersebut perlu diketahui para pemimpin agama. Meski kita meyakini tidak ada ISIS di Klaten, tetapi dengan kegiatan ini diharapkan mencegah lingkungan pribadi terhadap adanya jaringan radikalisme yang terjadi, sehingga dapat terlebih dahulu antisipasi,” bebernya.

Dalam forum tersebut, para peserta mendapatkan materi tentang toleransi beragama, serta tausyiah dari narasumber Ustadz Jazir SH, serta dibuka sesi tanya jawab bagi seluruh peserta.

Humas Polres Klaten