.

.
Select Menu

Favourite

POSKO SENKOM KLATEN BASEMENT JANU PUTRA PASARAYA KLATEN

PUSAT

SENKOM INFORMATION CENTER

SPACE IKLAN

POLDA

KLATEN

BERITA

SPONSOR

SPONSOR

TELEMATIKA

JAWA TENGAH

RESCUE

INFO

» » Jalan dan Jembatan Utama Kabupaten Klaten Terancam Jebol


SENKOM KLATEN 8/29/2014 09:41:00 AM 0



KLATEN -- Jalan dan jembatan di jalur utama Kabupaten Klaten terancam jebol menyusul banyaknya kendaraan angkutan berat yang masuk pascadirehabnya Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang. Beberapa titik mulai terlihat retak dan miring di Jl Lingkar Utara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Klaten, Ir Tajudin Akbar mengatakan dampak kerusakan Jembatan Comal di jalur Pantura sudah dirasakan. '' Padahal rehab Jembatan Comal masih sekitar empat bulan lagi selesai,'' ungkapnya, Sabtu (23/8).
Dalam waktu empat bulan, dampak itu akan semakin terasa. Sebab kelas jalan yang dikelola kabupaten rata-rata hanya III C. Sementara kendaraan yang melintas tonasenya besar mencapai lebih dari lima ton. Belum lagi truk pengangkut pasir yang mayoritas melebihi jenis berat beban diizinkan (JBI).
Kerusakan mulai dapat dilihat di Jl Lingkar Kota Delanggu meski baru sebulan direhab sudah jebol. Penambahan jumlah kendaraan berat itu menyebabkan ruas Jl Lingkar Selatan padat. Jika padat, kendaraan berat di bawah dua sumbu dan truk pasir masuk ke Jl Lingkar Utara.
Untuk itu, DPU secepatnya akan memeriksa kondisi jalan dan jembatan guna mengetahui tingkat kemampuannya. Selain mengecek jalan Pemkab, DPU terus mengecek jalan dan jembatan di jalur nasional Jl Yogya-Solo. Sebab di jalur nasional itu ada beberapa jembatan utama mulai Kecamatan Prambanan sampai Wonosari.
Rekayasa Arus
Hasil pengecekan, lanjut Tajudin, dilaporkan ke Pemprov Jateng. Kasat Lantas Polres Klaten AKP Imam Zamroni mengatakan dengan peningkatan jumlah kendaraan berat yang masuk maka rekayasa lalu-lintas dilakukan.
Jika Jl Lingkar Selatan padat, truk dan bus atau dua sumbu dialihkan ke lingkar utara. ''Namun tidak setiap waktu sebab mengingat kemampuan jalan dan jembatan,'' katanya.
Untuk menjaga jalan kabupaten agar aman, kendaraan lebih dua sumbu baik truk gandeng dan kontainer tetap dilewatkan jalur nasional di Jl Lingkar Selatan. Namun langkah itu kadang terkendala sebab Jl Lingkar Selatan ada dua titik lintasan rel kereta api yang setiap 10 menit ada KA melintas.
Dampaknya, mau tidak mau untuk mencegah macet di depan RSUP, kendaraan di bawah dua sumbu termasuk truk pasir dilewatkan Jl Lingkar Utara.

SUARAMERDEKA.COM

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

monggo Kritik saran wonten form ngandap