36 Anggota Senkom Klaten Ikuti Latgab BPBD Jateng

Dalam meningkatan kualitas relawan baik skill maupun pengetahuan pada tanggal 24.25 mei 2014 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah menggelar Latihan Gabungan yang di ikuti  200 relawan dari 4 kabupaten/kota antara lain kabupaten Klaten,kabupaten Magelang,kabupaten Boyolali,kota Magelang dengan jumlah peserta per kabupaten kota 50 personel dari beberapa unsur organisasi relawan.Adapun latihan gabungan ini di laksanakan di TPA (Tempat Pengungsian Akhir ) desa Tanjung Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
Kegiatan ini di buka oleh bapak Sarwa Pratama dari BPBD Provinsi Jawa Tengah dalam pembukaan beliau mengucapkan terima kasih pada relawan yang menghadiri latihan gabungan ini. Lebih lanjut beliau memaparkan program kerja dari BPBD tentang pembuatan Pusdalkom di 3 kabupaten diantaranya Klaten,Magelang,Boyolali.Sedangkan dari Kabupaten Klaten diwakili oleh anggota Senkom Rescue 36 personel dan ditambah staff dari BPBD Klaten.Kegiatan ini juga di hadiri bapak gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo dalam kesempatan tersebut bapak gubernur mengadakan dialog pada peserta dari 3 perwakilan kabupaten untuk memberi saran atau pertanyaan terkait penanggulangan bencana dan penanganan bencana.Dalam kegiatan ini bapak gubernur sangat mendukung dan memberikan apresiasi pada jajaran terkait.
Selanjutnya materi di isi oleh narasumber dari provinsi dan BPBD Kabupaten Magelang dan tidak lupa dari BPTKG Yogyakarta .ibu Sri Sumarti yang menerangkan tentang kegunug apian dalam materinya memberikan pengertian tentang gunung merapi .Adapun dari BPBD provinsi Jawa Tengah yang di isi oleh bapak Gembong dan bapak Darsono juga menerangkan tentang cara penanganan darurat kebencanaan dan di akhir acara di adakan simulasi cara menangani kejadian bencana.Selanjutnya acara di tutup oleh Kasi logistik BPBD Jawa Tengah beliau mengucapkan terima kasih pada semua relawan yang telah mengikuti acara latihan gabungan ini mudah mudahan ilmu yang di dapat bisa di beritahukan kepada semua masyarakat tentang pengurangan resiko bencana.(Rio)